Minggu, 17 Desember 2017

Bilangan Biner

Pengertian Bilangan Biner

Disini saya akan menjelaskan mengenai Pengertian Bilangan Biner. Bilangan Biner atau binary atau binary digit (dapat disingkat menajdi bit) adalah salah satu jenis dari sistem bilangan yang ada. Bilangan Biner terdiri dari angka 0 dan 1.


Bilangan Biner umum digunakan pada dunia komputasi. Komputer menggunakan Bilangan Biner agar bisa saling berkomunikasi antar komponen (hardware) maupun antar sesama komputer. Karena komputer hanya menggunakan bahasa mesin, yaitu apabila komputer mendapatkan sinyal listrik atau tegangan listrik (Volt), berarti bernilai 1. Apabila komputer tidak mendapatkan sinyal listrik atau tegangan listrik, berarti bernilai 0.


Bilangan Biner dapat dikonversikan ke jenis sistem bilangan lain seperti bilangan Desimal dan Oktal. Manusia sering menggunakan bilangan Desimal dalam kehidupannya sehari-hari. Bilangan Biner dan jenis sistem bilangan lainnya saling menyusun satu sama lain. Misalnya bilangan biner 00000010 merupakan angka 2 dalam bilangan Desimal. Begitupun sebaliknya, apabila angka 2 Desimal, maka berarti angka 00000010 dalam Bilangan Biner.


Bilangan Biner digunakan juga untuk menyusun suatu data ataupun file yang terdapat di dalam komputer. Misalnya terdapat suatu file yang berukuran 1MB (Mega Byte). Apabila 1 Byte= 8 bit, berarti file tersebut tersusun atas beratus-ratus bit menjadi sebuah file tersebut.


Bilangan Biner juga digunakan untuk berkomunikasi antar sesama komputer dalam suatu jaringan. Karena komputer hanya mengerti Bilangan Biner, maka komputer menstransmisikan sinyal-sinyal listrik ke perangkat jaringan untuk bisa berkomunikasi satu sama lain. Bilangan Biner sangat penting dalam menyusun suatu jaringan komputer. Untuk menyusun suatu IP Address, Bilangan Biner sangatlah diperlukan.

Contoh :

 0011, 1111, 101, 11001
Adapun konversi bilangan desimal ke biner dilakukan dengan membagi bilangan desimal tersebut dengan angka 2. Agar lebih jelas, maka perhatikan contoh di bawah ini :
– Mengubah 16 ke dalam bilangan biner
16:2 = 8 –> sisa 0
8 : 2= 4 –> sisa 0
4 : 2 = 2 –> sisa 0
2 : 2 = 1 –> sisa 0

Lalu dari hasil pembagian terakhir yang bernilai 1, disusun dari bawah hingga ke atas sisa dari pembagian tadi, sehingga angka biner dari bilangan desimal 16 adalah 10000

Ada 4 macam sistem bilangan, yaitu :

System Bilangan Desimal

System bilangan ini menggunakan 10 macam symbol  yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8, dan 9. System ini menggunakan basissepuluh. Brntu nilai ini dapat berupa integer decimal atau pecahan. Ciri suatu bilangan desimal adalah adanya tambahan subskrip des atau 10 di akhir suatu bilangan.

System Bilangan Biner

System bilangan biner merupakan system bilangan berbasis 2. Pada system bilangan ini hanya dikenal 2 lambang yaitu 0 dan 1. Ciri suatu bilangan biner adalah adanya tambahan subskrip bin atau 2 di akhir suatu bilanagan.

System Bilangan Oktal

System bilangan ini menggunakan 8 macam simbol bilangan berbasis 8 digit angka yaitu 0,1,2,3,4,5,6, dan 7. Ciri sutu bilangan octal adalah adanya tambahan subskrip okt atau 8 di akhir suatu bilangan.

System Bilangan Heksadesimal

System bilangan heksadesimal merupakan system bilangan basis 16. Pada system bilangan ini ada 16 simbol yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9 A,B,C,D,E, dan F. ciri suatu bilangan ini adalah adanya tambahan subskrip heks atau 16 di akhir bilangan.

bilangan heksadesimal, sering disingkat dengan hex, adalah bilangan dengan basis 1610, dan mempunyai 16 simbol yang berbeda, yaitu 0 sampai dengan 15.
Bilangan yang lebih besar dari 1510 memerlukan lebih dari satu digit hex. Kolom heksadesimal menunjukkan eksponen dengan basis 16, yaitu

160 = 1, 161 = 16, 162 = 256, dan seterusnya. Sebagai contoh :

152B16 = (1 x 163) + (5 x 162) + (2 x 161) + (11 x 160)
= 1 x 4096 + 5 x 256 + 2 x 16 + 11 x 1
= 4096 + 1280 + 32 + 11
= 541910

Sebaliknya, untuk mengubah bilangan desimal menjadi bilangan heksadesimal, dapat dilakukan dengan cara membagi bilangan desimal tersebut dengan 16. Sebagai contoh, untuk mengubah bilangan 340810 menjadi bilangan heksadesimal, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

3409/16 = 213, sisa 110 = 116, LSB
213/16 = 13, sisa 510 = 516
13/16 = 0, sisa 1310 = D16, MSB Sehingga, 340910 = D5116.

Sumber :

  •  https://yulirantika.wordpress.com/2013/04/12/subnetting-past-1/
  • http://ghadinkz23.blogspot.co.id/2011/01/pengertian-bilangan-biner.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar